Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) naik Rp 1.000 menjadi Rp 590 ribu per gram pada perdagangan Jumat (25/11/2016). Sebelumnya harga jual emas Antam di kisaran Rp 589 ribu. Sementara harga pembelian kembali (buyback) naik Rp 2.000 menjadi Rp 515 ribu per gram. Artinya, jika Anda menjual emas yang Anda miliki, maka Antam akan membayar Rp 515 ribu per gram. Harga jual dan pembelian kembali ini merupakan harga patokan di butik emas Logam Mulia Antam Pulogadung, Jakarta. Sedangkan harga di butik emas logam mulia lainnya bisa berbeda. Pembayaran buyback dengan volume di atas 1 kilogram (kg) akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu pada harga buyback hari transaksi. Antam menjual emas dengan ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram. Hingga pukul 08.36 WIB, beberapa ukuran emas Antam tidak tersedia. Selain emas batik, Antam juga mengeluarkan emas batangan dengan kemasan tematik. Pada kali ini Antam mengeluarkan emas batangan kemasan Idul Fitri. Untuk ukuran 1 gram dijual di harga Rp 665.000. Ukuran 2 gram dijual Rp 1.215.000 dan 5 gram dijual Rp 2.880.000 . Akan tetapi, seluruh ukuran emas Antam edisi Idul Fitri telah habis terjual. Antam juga menjual emas dengan corak batik. Untuk harga emas batik dengan ukuran 10 gram, Antam menjualnya di angka Rp 6.010.000 atau Rp 601 ribu per gram. Namun ukuran 10 gram tidak tersedia. Sedangkan untuk ukuran 20 gram, Antam menjualnya di harga Rp 11.625.000 atau Rp 581.250 per gram. Untuk ukuran ini masih tersedia baik untuk corak Sido Mukti, Mega Mendung maupun Parang Barong. Berikut daftar harga emas yang dijual Antam: * Pecahan 1 gram Rp 590.000 * Pecahan 5 gram Rp 2.805.000 * Pecahan 10 gram Rp 5.560.000 * Pecahan 25 gram Rp 13.825.000 * Pecahan 50 gram Rp 27.600.000 * Pecahan 100 gram Rp 55.150.000 * Pecahan 250 gram Rp 137.750.000 * Pecahan 500 gram Rp 275.300.000. PT BESTPROFIT
0 Comments
Setelah sukses mengakuisisi Daihatsu Motor Co Ltd yang rampung Agustus lalu, Toyota Motor Corporation melanjutkan ke tahap berikutnya, yakni mendirikan perusahaan baru. Rencana pendirian perusahaan baru pasca-akuisisi Toyota terhadap Daihatsu ini ditegaskan kembali oleh Toyota Motor Corp (TMC) dalam keterangan persnya di laman perseroan pada 4 Oktober lalu. Dalam rilis itu dijelaskan, perusahaan baru akan dipimpin oleh Daihatsu dan beroperasi pada Januari 2017.
Untuk mengetahui perkembangan anyar dari perusahaan baru itu, M Syakur Usman dari Merdeka.com mewawancarai Hiroyuki Fukui, Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor, di sela Jambore Toyota, akhir pekan lalu. Fukui-san sosok penting, karena juga menjabat sebagai Deputy CEO TMC, Asia and Middle East Region, dan Chairman PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Berikut petikan ringkasnya: Bagaimana perkembangan terbaru dari pendirian perusahaan antara Toyota dan Daihatsu? Perkembangannya semakin baik. Kami ingin yakinkan bahwa Daihatsu akan makin kuat, setelah sepenuhnya di bawah kendali Toyota. Apa saja fokus dari perusahaan baru nanti? Perusahaan baru ini akan fokus di kendaraan segmen multipurpose vehicle (MPV) dan mobil kecil (small car). Prinsipnya, perusahaan ini merupakan aliansi yang bagus, karena memadukan setiap kekuatan dari Toyota dan Daihatsu. Toyota memiliki kekuatan pada teknologi otomotif yang ramah lingkungan, sedangkan Daihatsu kuat dalam memproduksi mobil kecil. Namun, perusahaan baru ini hanya fokus dalam kegiatan operasi, pengembangan produk, dan riset-pengembangan (R&D). Engineer Toyota dan Daihatsu bisa kerja sama. Fasilitas R&D juga bisa kerja sama. Kegiatan pengembangan produk lah yang dikombinasikan. Untuk R&D dan produksi, kami memiliki TMMIN dan PT Astra Daihastu Motor (ADM). Kami akan kirim orang-orang terbaik ke perusahaan baru ini. Yang jelas, perusahaan baru nanti untuk mendukung negara berkembang di Asia. Hasilnya, mobil kecil yang ramah lingkungan tinggi untuk pasar Asia. Tidak hanya menyasar pasar Indonesia? Perusahaan baru ini tidak hanya menyasar pasar Indonesia, tapi juga pasar Thailand, Filipina, Malaysia, dan lain-lain. Aliansi ini fokus ke pasar negara-negara berkembang di kawasan Asia. Perusahaan ini akan membuat kami lebih kuat, karena memadukan segala sumber daya Toyota dan Daihatsu. Contohnya, Daihatsu punya pabrik di Malaysia dan Indonesia, sedangkan Toyota punya fasilitas R&D di Thailand. Nah, perusahaan baru inilah yang mengoordinasikan sumber daya itu, untuk kegiatan pengembangan produk baru, sehingga lebih kuat dari sebelumnya. Jadi perusahaan ini tidak fokus ke sisi penjualan? Sisi penjualan tiada perubahan, masih seperti sekarang. PT Toyota-Astra Motor dan Astra Daihatsu Motor tetap eksis. Jadi, perusahaan baru ini payungnya sama, di bawah TMC. Tapi urusan penjualan/sales, tetap di bawah PT Astra International Tbk. Dari sisi penjualan, setiap merek tetap bersaing di pasar. Sebab merek masing-masing tetap dipertahankan dan berjalan sendiri seperti sekarang. Kombinasi ini akan membuat kami lebih kuat. Kegiatan penjualan/sales tidak dikombinasikan. Produk seperti apa yang akan keluar dari perusahaan baru nanti? Belum diputuskan secara detail soal produk. Yang jelas, kami lakukan studi tentang mobil kecil yang cocok untuk pasar Asia Tengggara (ASEAN), misalnya. Kami masih mempelajari strukturnya. Perusahaan ini disiapkan karena semakin banyak tuntutan, misalnya dari sisi regulasi, keamanan/safety, lingkungan hidup, teknologi hybrid, dan electronic vehicle (EV). Kami harus kombinasi semua sumber daya untuk kompetitif di pasar Asia. Segala kemungkinan bisa saja, seperti small car hybrid atau EV. Semua masih dalam studi. Termasuk bersaing dengan aliansi baru Mitsubishi-Nissan? Kami harus preparation dengan Daihatsu supaya Toyota lebih baik. Belum lagi Honda makin kuat. Kami akan bersaing dengan mereka secara teknologi, biaya, kualitas, dan keamanan. Kami mendorong full capacity production sehingga lebih efisien. Jika biaya produksi lebih hemat, kami lebih kompetitif sehingga bisa bersaing dengan Mitsubishi dan Honda. Apalagi mereka lakukan hal serupa. Jika perusahaan baru ini beroperasi, apa benefitnya bagi konsumen? Kolaborasi ini untuk membuat produk baru Toyota dan Daihatsu lebih baik dan efisien dari sebelumnya. Dengan produk lebih baik, maka kami bisa berkompetisi lebih baik. Sebab kompetisi membuat.konsumen mendapat mobil lebih baik, lebih safety, dan cost effective. Termasuk benefit harga mobil yang semakin terjangkau? Mungkin saja harga mobil di Indonesia bisa lebih terjangkau. Untuk itu, kami akan melakukan lokalisasi lebih banyak dan menambah vendor-vendor lokal. Ini pula dilakukan oleh TMMIN supaya dari struktur biaya, kami makin kompetitif. Kami ingin terus meningkatkan komponen lokal, terhadap beberapa material yang masih diimpor, seperti raw material plastik. Jika komponen lokal kami terus bertambah, biaya produksi semakin kompetitif. Tapi tantangannya adalah jika upah buruh terus naik, dan kurs rupiah terhadap mata uang asing fluktuatif tinggi. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
November 2016
Categories |