Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Puyuono mengkritik Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) yang kerap mengklaim program-program dijalankannya selama ini sudah mampu membuat warga ibu kota bahagia. Arief mempertanyakan ukuran bahagia warga Jakarta yang kerap dilontarkan Ahok tersebut.
"Bahagia ukurannya apa? Orang di Kemang aja kelelep. Terus rakyat digusur. Yang mana yang bahagia?" kata Arief di gedung DPR, Jakarta, Jumat (21/10). Dia meminta Ahok jangan hanya melihat ukuran keberhasilan memimpin dari jalan utama ibu kota. dia menyarankan Ahok untuk mendatangi daerah-daerah pinggiran Jakarta. "Setiap hari macet, kalau hujan Jakarta banjir, jalan-jalan pada rusak. Jangan melihat jalan-jalan itu di jalan-jalan protokol. Tapi coba Ahok suruh pergi ke daerah-daerah di gang dan pinggiran. Bahagia yang mana. Ngarang aja itu Ahok," ujar dia.Arief mengatakan, ukuran bahagia itu adalah rakyat sejahtera yang artinya gampang mencari pekerjaan, mudah mendapatkan fasilitas publik dan semuanya berjalan baik. Tapi hal itu sangat bertolak belakang dengan realita yang ada. "Nah ini mana fasilitas publik yang berjalan baik? Misalkan dalam hal upah buruh di Jakarta, paling gampang untuk mengukur sebuah tingkat kesejahteraan. Kan aneh yang namanya kota ibu kota, harusnya di seluruh dunia yang namanya ibu kota tingkat pendapatannya masyarakat atau buruh itu sebenarnya lebih tinggi di luar-luar ibu kota. Misalnya Malaysia tinggal di Kuala Lumpur dibandingkan dengan tinggal di Johor pendapatannya lebih besar yang tinggal di Johor," tuturnya. Menurut dia, pendapatan orang di Jakarta harus lebih besar dibandingkan orang di luar Jakarta. "Karena di Jakarta kan sudah tidak ada lahan pertanian artinya minumannya di datangkan dari luar Jakarta, otomatis harganya mahal," ujarnya. Dia juga mengatakan bahwa di Jawa Tengah dan Jawa Barat upah minimumnya lebih rendah daripada Jakarta wajar karena biaya hidupnya juga lebih rendah. "Lah ini Jakarta upah minimumnya di bawah kota Bekasi," ungkapnya. "Upah buruh di Jakarta sekitar Rp 3,2 juta, di Bekasi dan Tangerang itu udah Rp 3,6 juta. Bandingkan saja harga sewa rumah di Tangerang lebih murah daripada di Jakarta. Kalau bahagia itu di Belitung, kalau Rp 3,2 juta di Belitung itu bahagia. Karena murah. Ini gampang. Nah di Jakarta? Jadi ngawur itu kata-kata dia," pungkasnya.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
November 2016
Categories |